Langsung ke konten utama

Cara Menentukan Kesimpulan Paragraf



Soal menentukan simpulan paragraf acapkali muncul dalam soal ujian bahasa Indonesia. Simpulan adalah hasil akhir dari suatu pembahasan masalah dalam paragraf. 

Cara Menentukan Simpulan Paragraf 

Ada beberapa cara untuk menyimpulkan paragraf, yakni.

1. Langsung mengambil kalimat simpulan dalam paragraf
Kalimat simpulan biasa ditandai dengan kata jadi, dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, maka dari itu, dan lain-lain. 

Contoh:
Salah satu jenis cokelat adalah compound chocolate.  Cokelat ini memiliki rasa manis dan harganya juga cukup murah. Selain itu, proses pembuatannya juga termasuk mudah. Jadi, tak heran kalau compound chocolate termasuk cokelat yang sering dan banyak dikonsumsi.

Perhatikan kalimat terakhir paragraf di atas. Kalimat tersebut diawali dengan kata “jadi” yang merupakan kata kunci dalam menentukan simpulan paragraf.
Simpulan paragraf di atas adalah Compound chocolate termasuk cokelat yang sering dan banyak dikonsumsi.

2. Menggabungkan antara kalimat utama dan kalimat simpulan yang biasanya berada di akhir paragraf

Contoh:
Acara tahun baru selalu dirayakan dengan meriah. Acara tahun baru tersebut biasanya diselenggarakan di lapangan terbuka dengan menggelar konser dan menyalakan kembang api. Banyak orang-orang yang datang ke lapangan untuk merayakan tahun baru bersama. Namun, kemeriahan tahun baru tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran para pengunjung untuk menjaga kebersihan lapangan. Akibatnya banyak sampah yang tertinggal setelah perayaan tahun baru tersebut.

Kalimat utama paragraf di atas terletak di kalimat pertama, yakni “Acara tahun baru selalu dirayakan dengan meriah”. Sementara itu, kalimat simpulan berada di akhir paragraf, yakni “Akibatnya banyak sampah yang tertinggal setelah perayaan tahun baru tersebut”. Kalimat simpulan dapat dibentuk dari penggabungan dua kalimat tersebut.
Simpulan Paragraf di atas adalah Kemeriahan acara tahun baru mengakibatkan lingkungan kotor karena banyak sampah yang tertinggal.

3. Mencari sebab-akibat atau akibat-sebab dalam sebuah paragraf

Contoh: 
Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah lingkungan yang tidak kunjung usai. Plastik adalah bahan anorganik yang tidak ramah lingkungan. Hal ini disebabkan sifat plastik yang tidak mudah hancur dan terurai oleh tanah. Butuh waktu beratus-ratus tahun hingga plastik terurai dalam tanah.

Akibat: Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah lingkungan
Sebab: plastik sulit diuraikan oleh tanah
Kalimat simpulan: Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah lingkungan karena limbah plastik sulit diuraikan oleh tanah.

4. Jawaban dari ide pokok

Contoh:
Pencemaran akan semakin berbahaya jika sudah ada di dalam tubuh kita, seperti di dalam darah atau rambut. Jika terus menerus terkumpul di tubuh, maka proses pertumbuhan dan perkembangan kita akan terganggu. Selain itu, pembentukan tulang, perkembangan otak, dan saraf pun akan mengalami gangguan.

Ide pokok paragraf di atas adalah “Dampak pencemaran yang masuk ke dalam tubuh. Nah, dari ide pokok tersebut, bisa dibuat pertanyaan: Apa dampak pencemaran yang masuk ke dalam tubuh? 
Jadi, kita dapat memperoleh kalimat simpulan dengan menjawab soal di atas, yakni Dampak pencemaran yang masuk ke dalam tubuh adalah terganggunya pertumbuhan, perkembangan, pembentukan tulang, perkembangan otak, dan saraf.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CIRI-CIRI KATA BAKU

Pengertian kata baku adalah kata yang digunakan dan telah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan. Pengertian kata baku ini merupakan suata kata yang aturan dan ejaan kaidah bahasa Indonesianya sudah benar serta bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Biasanya, kata baku digunakan untuk penulisan ataupun pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi baik dalam suatu tulisan atau dalam pengungkapan kata. Umumnya, kata baku digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Tidak bakunya sebuah kata tidak hanya diakibatkan oleh salah penulisan saja, melainkan juga diakibatkan oleh pengucapan yang salah dan juga karena penyusunan suatu kalimat yang tidak tepat. Umumnya, kata tidak baku sering diucapkan atau muncul dalam percakapan sehari-hari. Pengertian Kata Tidak Baku Setelah memahami pengertian...